Seorang remaja berusia 18 tahun harus berjuang menghadapi penyakit turunan yaitu beta thalassemia. Setiap bulan, remaja ini harus mendapatkan tranfusi darah sejak usia tiga tahun.
Remaja ini sering merasa sakit dan kelelahan karena sistem tubuhnya tidak bisa menghasilkan sel darah merah karena masalah gen hemoglobin, ujarDaily Mail.
Jalan satu-satunya yang dapat ditempuh untuk menyembuhkan penyakit ini dengan melakukan transplantasi sel induk namun donor yang cocok sangat langka. Untuk itu para ilmuwan mengandalkan versi ‘jinak’ virus HIV untuk mengobati remaja tersebut.
Tim yang dipimpin oleh Marina Cavazzana-Calvo dari University Paris-Descartes ini berhasil mengekstrak sel induk haematopoietic (HSCs) dari tulang sumsum seorang pasien muda.
Sel ini adalah sel yang memproduksi segala macam jenis darah. Kemudian, sel dicampur dengan versi ‘jinak' virus HIV dengan gen hemoglobin yang sesuai. Selanjutnya, pasien diobati menggunakan sel induk dengan menyuntikkannya langsung ke tubuh.
Dalam satu tahun, remaja tersebut sudah tidak perlu lagi mendapat transfusi darah. Phillippe Leboulch dari Harvard Medical School, penulis studi ini mengatakan bahwa terapi ini merupakan ‘keajaiban hidup’.
“Sebelum pengobatan, remaja ini harus mendapatkan transfusi darah setiap bulannya namun sekarang dia sudah tidak memerlukannya lagi.
sumber
No comments:
Post a Comment